3 Cara Menyimpan Semen Instan Yang Benar – Sebagai salah satu material utama dalam pembangunan sebuah rumah atau gedung, semen dinilai sebagai bahan yang mudah rusak. Kerusakan yang mungkin terjadi adalah semen menjadi keras, terdapat butiran kasar atau menjadi kerikil dan lain sebagainya.

Tentunya jika kerusakan semen terhjadi saat pembangunan rumah Anda, ini tentu sangat merugikan. Karena semen secara otomatis tidak dapat terpakai lagi dan Anda pun harus membeli semen yang baru. Padahal, harga 1 sak semen tidaklah murah. Jadi, jika Anda tidak ingin mengalami kerugian, maka Anda harus menyimpan semen dengan cara yang benar.

Baik semen yang biasa dipakai, maupun semen instan yang sedang tren saat ini, tetap membutuhkan penyimpanan yang tepat dan baik agar kualitasnya tetap terjaga.  Bagi Anda yang memakai semen jenis instan, berikut cara penyimpanan semen yang benar.

Simpan dalam Tempat Tertutup

Dikarenakan sifat semen yang mudah rusak, maka Anda bisa meletakkan semen dalam tempat tertutup. Tempat tertutup di sini, maksudnya adalah sebuah ruangan yang terhindar dari air hujan dan sinar matahari serta memiliki suhu ruangan yang pas. Dalam artian kondisi tempat tersebut tidak lembab.

Penyimpanan semen dalam sebuah ruangan, dapat dilakukan apabila semen instan memiliki jumlah yang sangat banyak. Perhatikan atap ruangan dan kondisi lantainya, apakah ada atap yang bocor atau lantai yang retak. Karena semua itu dapat memengaruhi tempat penyimpanan semen dalam waktu yang lama.

Jika, semen hanya memiliki jumlah sedikit, misal setengah sak saja. Maka, Anda cukup mencari wadah kedap air yang tertutup rapat, sehingga kondisi semen tetap stabil, tidak rusak dan bisa digunakan kembali walau telah lama disimpan.

Lakukan Penumpukan Semen yang Benar

Setelah menemukan tempat tertutup yang cocok untuk menyimpan semen instan. Hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah  memberi alas yang cukup tebal pada lantai ruangan. Anda bisa gunakan papan atau triplek sebagai alas, agar semen tidak langsung menyentuh lantai. Karena jika hal itu terjadi, maka kelembaban dan hawa dingin dari lantai akan merusak semen.

Setelah seluruh bagian lantai ditutupi alas, maka saatnya Anda menyusun semen. Lakukan penumpukan semen dengan cara bersilang. Caranya lapisan awal dipasang sejajar sedang lapisan berikutnya disusun ke arah sebaliknya. Begitu seterusnya hingga semua semen tersusun dan tertumpuk rapi, walau begitu, tetap perhatikan ruang antar sak.

Karena penyusunan sak semen instan yang terlalu rapat juga kurang baik dan bisa menyebabkan rusaknya semen. Udara yang terjebak dalam sak semen yang rapat dapat membuat kelembaban udara dalam sak menjadi lebih tinggi, hal ini jelas akan cepat merusak semen.

Tutup Semen dengan Kain Terpal dan Jaga Kebersihannya

Setelah melakukan penyusunan dan penumpukan semen yang benar, maka untuk langkah selanjutnya adalah menutup semen dengan kain terpal. Fungsi kain terpal adalah untuk perlindungan maksimal pada semen dari air, angin dan kelembaban udara yang dapat merusak semen.

Demikian 3 cara menyimpan semen instan yang benar, agar semen tidak mudah rusak. Jangan lupa untuk melakukan pengontrolan secara berkala agar ruang penyimpanan semen tidak lembab. Sesekali perlu juga untuk membuka pintu dan jendela agar sirkulasi udara dalam ruangan dapat berputar dan berganti sebagaimana mestinya.