Pengertian Dan Jenis – Jenis Kalimat Majemuk!

kalimat majemuk

Kalimat majemuk ialah sebuah kalimat yang mempunyai dua klausa atau lebih. Tiap kalimat selalu mempunyai klausa yang disebut gabungan di antara satu subyek dan predikat, dan dapat ditambahkan object, pendamping, atau info. Maka kalimat ini sebuah kalimat yang mempunyai lebih satu subyek, predikat, object, atau pendamping. Rekan-rekan dapat mendapati ada penyatuan atau peluasan di salah satunya sisi kalimat itu.

Untuk mengidentifikasi antarklausa, umumnya yang memiliki sifat penyatuan akan diketemukan kehadiran kata hubung (konjungsi). Tetapi, rekan-rekan jadijuara kemungkinan pun tidak mendapati kehadiran kongjungsi dalam suatu kalimat majemuk yang karakternya peluasan.

Klausa 1 : kakak berlaga sepak bola
Klausa 2 : adik melihat di tepi lapangan
Kombinasi : Kakak berlaga sepak bola, sementara adik melihat di tepi lapangan.

Baik Klausa 1 atau Klausa 2 sebagai wujud klausa utuh yang minimal mempunyai subyek dan predikatnya semasing. Karenanya, kalaulah tidak disambungkan dengan konjungsi sementara, ke-2 nya masih bisa berdiri jadi kalimat yang prima.

Kalimat Majemuk Rapatan

Nyaris sama dengan wujud awalnya, klausa-klausanya sesungguhnya bisa berdiri masing-masing. Namun, pada tipe ini, akan diketemukan elemen klausa yang berulang-ulang. Pengulangan elemen itu biasa dipisah dengan konjungsi dan, dan, atau juga; atau tanda koma (,).

Contoh:

Klausa 1 : Indra mendatangi pertemuan ilmiah itu
Klausa 2 : Ratih mendatangi pertemuan ilmiah itu
Kombinasi : Indra dan Ratih mendatangi pertemuan ilmiah itu.

Klausa 1 dan Klausa 2 sesungguhnya mempunyai predikat dan object yang serupa, tetapi subjeknya ( Indra, Ratih) berlainan. Oleh karena itu, dalam penyatuannnya, cuman subjeknya yang dirapatkan dengan konjungsi dan.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Pernah dengar ada induk kalimat dan anak kalimat? Di tipe kalimat majemuk bertingkat, rekan-rekan akan mendapatinya, yakni kalimat yang mempunyai dua klausa ataupun lebih yang hubungan tidak sejajar. Karena ketidaksejajaran itu, salah satunya klausa tidak bisa berdiri dengan sendiri.

Sisi klausa berikut yang bakal jadi anak kalimat dalam kalimat itu. Saat itu, klausa yang sanggup berdiri dengan sendiri kalaulah dipisah dari kalimat majemuk itu dikatakan sebagai induk kalimat. Ke-2 sisi kalimatnya umumnya disambungkan dengan konjungsi, seperti saat, meskipun, karena, karena, dan walau.

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat:

Klausa 1 : Lia sering telat tiba ke sekolah
Klausa 2 : tempat tinggalnya jauh
Kombinasi : Lia sering telat tiba ke sekolah karena tempat tinggalnya jauh.

Klausa 1 sebagai induk kalimat karena mempunyai elemen klausa yang komplet, yaitu subyek (Lia) dan predikat (telat). Karena hal itu jugalah, Klausa 1 bisa berdiri dengan sendiri jadi sebuah kalimat utuh. Saat itu, Klausa 2 cuman mempunyai predikat (tempat tinggalnya) hingga tidak bisa jadi kalimat utuh yang memerlukan subyek.

Kalimat Majemuk Peluasan

Kecuali wujud awalnya yang keliru satu klausanya tidak mempunyai elemen yang prima, ada pula kalimat majemuk peluasan yang anak kalimatnya sebagai peluasan dari salah satunya sisi elemen klausa yang ada. Anak kalimat itu umumnya disambungkan dengan konjungsi yang.

Contoh:

Klausa 1 : netbooknya mulai hancur
Klausa 2 : netbooknya dibeli pada lima tahun kemarin
Kombinasi : Netbooknya yang dibeli pada lima tahun kemarin mulai hancur.

Ke-2 klausa di atas sesungguhnya mempunyai elemen yang prima, minimum subyek dan predikat. Tetapi, Klausa 2 bisa digunakan untuk menerangkan subyek pada Klausa 1. Untuk menyatukannya, diberi konjungsi yang sesudah subyek yang sama dari ke-2 klausa itu (netbook).

Kalimat Majemuk Kombinasi

Sesuai namanya, tipe kalimat yang ini mempunyai penyatuan di antara wujud kalimat sama dengan atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Didalamnya, rekan-rekan dapat mendapati dua buah konjungsi ataupun lebih yang karakternya jadi kata hubung koordinatif atau bukan. Jumlah klausanya juga lebih dari dua.

Contoh Kalimat Majemuk Kombinasi:

Klausa 1 : saya bermain basket di atas lapangan terbuka
Klausa 2 : rayi bermain basket di atas lapangan terbuka
Klausa 3 : anto bermain basket di atas lapangan terbuka
Klausa 4 : hujan
Kombinasi : Saya, rayi, dan anto bermain basket di atas lapangan terbuka, walau hujan.

Klausa 1-3 sebagai induk kalimat yang bisa dikombinasi jadi kalimat majemuk rapatan karena mempunyai predikat, object, dan info yang serupa. Saat itu, hujan yang disebut klausa tidak prima jadi anak kalimat.